Rumah Prakarya Sederhana adalah tempat kami, saya dan anak-anak belajar berkarya. Kenapa di mulai dari rumah? karena rumah adalah tempat belajar bahkan sekolah pertama buat anak-anak dan tempat saya menghabiskan waktu dan hari-hari saya sebagai seorang ibu.
Karya kami mumgkin sangat sederhana. Tapi buat kami, inilah proses belajar . Belajar berkarya dari yang sangat sederhana dengan memanfaatkan bahan-bahan di sekitar tempat tinggal kami.
Saya jadi ingin cerita sedikit tentang artikel yang pernah saya baca di sini.
Setelah membaca artikel itu saya baru tahu bahwa jiwa kewirausahaan ternyata sudah bisa ditanamkan ke anak sejak masih kecil. Caranya dengan selalu mengajak anak untuk mencipta dan membuat sesuatu yang mereka inginkan.
Pakar pendidikan, Arief Rachman, mengatakan orangtua terbiasa mengajak anak membeli sesuatu saat ke mal misalnya. Orangtua merasa perlu menyenangkan hati anak karena terlalu sibuk bekerja. Kecenderungan yang terjadi adalah, anak dihadapkan pada berbagai macam kesenangan atau barang.
"Orangtua terbiasa menawarkan anak untuk bebas membeli apa saja yang mereka suka, sebagai bentuk penggantian atas rasa bersalahnya karena kesibukan sehari-hari. Padahal, anak perlu diajak untuk berpikir kreatif, berinisiatif, dengan mengajukan pertanyaan ke mereka seperti, 'Ayo, kita mau membuat apa?'" jelas Arief.
Kebiasaan menciptakan sesuatu ternyata bisa melandasi cara berfikir anak. Anak akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak mengandalkan orang lain untuk menghidupi dirinya. Terbiasa mencipta juga bisa menanamkan jiwa kreatif pada anak. Kelak, anak tidak hanya berfikir untuk menyelesaikan sekolahnya dan mencari pekerjaan tetapi orientasi anak adalah untuk membuka lapangan pekerjaan bagi dirinya dan orang lain.
Menurut Arief Rachman, anak perlu memahami bahwa hidup punya aturan dan etiket. Mengajak anak untuk mencipta sesuatu adalah salah satu bentuk aturan dan etiket ini. Dari mencipta kita bisa mengajarkan ke anak bahwa untuk mendapatkan sesuatu, setiap orang perlu berusaha dan tidak bisa menunggu atau menerima begitu saja dengan mudah.
Arief Rachman juga mengatakan bahwa perilaku positif juga perlu ditanamkan ke anak, karena dengan perilaku positif inilah jiwa kewirausahaan tertanam dalam diri anak. Syarat lain yang diperlukan untuk menanamkan jiwa kewirausahaan ke anak adalah pengetahuan dan keterampilan.
"Pengetahuan juga diperlukan namun tak perlu banyak. Banyak pengetahuan namun tak punya etiket juga tak ada gunanya," jelas Arief.
Jiwa kewirausahaan yang kita tanamkan sejak kecil ke anak ternyata memiliki pengaruh yang besar dalam hidup anak. Anak akan tumbuh menjadi pribadi yang memiliki tujuan, tangguh menjalani proses dan pantang menyerah.
"Jika pun gagal dalam hidup ia tak mudah menyerah," tutup Arief.
Artikel yang menarik, kami jadi makin semangat membiasakan anak untuk mencipta dan berkarya.
So, moms.....mari kita mulai mencetak pribadi yang mencipta ke anak, semoga bermanfaat bagi kita dan anak kelak.....Aamiin..
0 comments:
Posting Komentar